Implementasi Hukum Allah dalam Matius 22:34-40 bagi Pengembangan Komunitas Kristen
Abstract
Abstrak
Realita dari praktik kehidupan orang Kristen, yang sudah melewati berbagai peristiwa sampai pada titik ekstrem dari suatu peraturan yang di didalamnya berisi aturan mengenai gereja yang konvensional, hal ini menunjjukkan bahwa “aturan” memiliki banyak sekali variasi arti dalam sejarah sikap Gereja terhadap berbagai perpecahan. Hal tersebut diletakan didalam keyakinan yang mendalam bahwa Allah yang secara mendasar memilihara kendali atas seluruh alam semesta. Para penyesat menjadi gejala dari upaya setan menerobos dan menyingkirkan aturan Alkitab. Hal tersebut mengakibatkan munculnya desakan atas “aturan” Gereja. Aturan Gereja tidak boleh terlepas dari Hukum Allah yang ditetapkanNya melalui Yesus Kristus. Gereja adalah cara kreatif Allah untuk mengembangkan orang baru. Setiap program dan kegiatan di gereja bertujuan pada tujuan utama ini. Sementara orang-orang datang ke gereja (transfer) dari kerajaan lama kegelapan dengan perilaku lama, kebiasaan, proses berpikir dan sifat-sifat karakter. Mereka diharapkan memiliki perilaku, kebiasaan dan pemikiran dalam konsep kehidupan baru. Gereja adalah agen Allah untuk mencapai tujuan ini. Karena itu memahami Konsep Hukum Allah dalam Matius 22: 34-40 mengarah pada pemahaman dinamika pertumbuhan gereja untuk memahami tujuan gereja, yaitu untuk melihat dengan jelas hasil dari apa yang dilakukan gereja dalam menegakkan Hukum Allah. Kekristenan masa kini cenderung lebih menekankan situasi-situasi etis yang mirip dengan pengajaran Alkitab, tetapi dalam bentuk yang berbeda. Dalam Injil Matius ini Yesus menyatakan HukumNya bagi umat manusia. Dalam hukum yang diberikan Kristus inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Hukum Kristus inilah yang akan diimplementasikan dalam kehidupan komunitas orang percaya. Dengan metode pendekatan eksegetis maka akan didapatkan penafsiran yang tepat untuk memahami konsep Hukum Allah.
Full Text:
PDFReferences
Berkhof, Louis. Teologis Sistmatika. Doktrin Allah. Surabaya: Momentum. 2015.
Berkhof, Louis. Teologis Sistmatika. Doktrin Manusia. Surabaya: Momentum. 2015.
De Heer, Drs j.j, Tafsiran Alkitab Injil matius. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.
Erickson.Milard J. Pandangan Kontemporer dalam Eskatologi, Malang: SAAT. 2000
Evans.G.R. Sejarah Singkat Bidah. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2011.
Guhrie, Donald Teologi Perjanjian Baru, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006.
Heer, j.j.de Tafsiran Alkitab Injil Matius pasal 1-22, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.
Indra, Ichwei G Teologi Sistematis Pengetahuan Lanutan bagi kaum awam dan aggota gereja, Bandung: Baptis, 1999.
Iverson, Dick & Scheidler, bill. Kebenaran Masa Kini, Jakarta: Harverst Outreach 1991,
Jenson, Ron & Jim Stevens, Dinamika pertumbuhan gereja, Jawa timur: Gandum emas 2000,
Ladd, George Eldon. Teologi Perjanjian Baru1, Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1999.
Ladd, George Eldon Teologi Perjanjian Baru Jilid 2, Bandung: Kalam Hidup, 1999.
Lohse, Bernhard.d Pengantar Sejarah Dogma Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia .
Orton, David.Ular Ular Dalam Gereja, Yogyakarta: ANDI, 2005.
Ruck, Anne. Sejarah Gereja Asia, Jakarta: Gunung mulia 2005.
Ryrie.Charles C Teologi dasar 2 Panduan popular untuk memahami kebenaran Alkitab, Yogyakarta: Andi, 1991.
Siahaan, SM. Pemahaman dan Penerapanya, Jakarta: Gunung Mulia .2000
Simanjuntak, A. Tafsiran Alkitab Masa Kini, Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia. 1999
Tenney, Merril C. Survei Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas, 2005.
Tjaard, G. Hommes, E. Gerrit Singgih Teologi dan praksis Pastoral Antologi Teologi Pastoral, Jakarta: Kansisus, 1992.
Tommy Hansen Silalahi. Konsep Logos Dalam Prolog Injil Yohanes dan Implementasinya Bagi Pekabaran Injil, Bandung: STT Kharisma, 2008.
Tong, Stepehen. Teologi Kontemporer, Malang:SAAT.2002
Refbacks
- There are currently no refbacks.